Senin, 27 Januari 2014

KELOMPOK WANITA MANDIRI

- KUNJUNGI USAHA BANDENG TANPA TULANG

Titi: Daerah Kita Butuh Wanita Inspiratif 

Jiwa entreprenur (usaha) Hj Fatmawati Rusdi tak bisa lepas, meski harus sibuk bersosialisasi di daerah pemilihannya sebagai Caleg DPR RI.
Di sela-sela kunjungannya di Kecamatan Mattiro Bulu, Kabupaten Pinrang, Minggu (19/1) lalu, Hj Fatmawati tertarik untuk melihat secara dekat Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) Bulu Siapa'e, yang memproduksi ikan bandeng tanpa tulang.
Ketertarikan Ketua Forum Kajian Al Quran, Kabupaten Sidrap itu bukan hanya lantaran produksi ikan bandeng tanpa tulang yang terbilang sangat jarang ditemui di Sulsel, namun terlebih karena usaha ini dirintis sekorang perempuan bernama Syarifa dan sejumlah ibu-ibu di Bulu Siapa'e, Mattiro Bulu.
"Ini bukti, kaum perempuan mampu mengembangkan peluang usaha secara mandiri. Serta menciptakan lapangan pekerjaan baru," ujar Fatmawati, di UPPKS Bulu Siapa'e, Minggu kemarin.
Ia berharap, perempuan-perempuan mandiri ini, menjadi contoh bagi kaum perempuan lain, untuk menggerakkan sektor usaha mandiri di daerah.
Meski begitu, Fatmawati mengakui jika ada kesulitan dalam mencetak wirausaha dari kalangan wanita. Padahal, wirausaha itu mampu menekan angka pengangguran dan bisa meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan keluarga.
"Jumlah wirausaha wanita masih sedikit, terutama mereka yang berusia remaja, karena sebagian dari mereka tidak memiliki jiwa wirausaha. Mereka susah menjadi wirausaha kalau tidak memiliki hasrat untuk berwirausaha," imbuh Ketua BKMT Sidrap itu.
Ia menambahkan, apa yang dilakukan Syarifa bersama puluhan perempuan Mattiro Bulu, merupakan contoh bahwa perempuan bisa menjadi wirausaha mandiri jika memang memiliki keseriusan dan keuletan.
Caleg DPR RI yuang juga akrab disapa Ibu Titi itu, yakin, jika kelompok-kelompok perempuan bisa diberdayakan melalui usaha kreatif dan industri rumah tangga semacam usaha Syarifa, maka tidak menutup kemungkinan, peran pemerintah dalam mengatasi atau meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat bisa lebih mudah.
"Yang jelas, kemauan untuk berusaha dan sukses itu harus dimulai  dari diri sendiri. Setelah itu, ada peran pemerintah dalam bentuk permodalan, maupun regulasi. Ini akan mudah," ujar Caleg yang juga memiliki program pemberdayaan perempuan ini.
Usaha ikan bandeng tanpa tulang yang dilakoni Syarifa, memang mulai berkembang pesat. Apalagi, didukung semakin tingginya minat masyarakat dalam mengkonsumsinya.
Pemilik UPPKS Bulu Siapa'e, Syarifah mengatakan, selain memproduksi bandeng tanpa tulang, saat ini usahanya juga sudah mulai memproduksi bakso ikan.
"Hasil produksi kami sudah di jual ke Makassar dan beberapa daerah lainnya, produk kami juga sudah disuplai ke luar Provinsi seperti Gorontalo dan Sulawesi Barat (Mamuju dan sekitarnya)," terang Syarifa di sela-sela kunjungan Hj Fatmawati.
Usaha itu, dirintis sekitar 7 tahun lalu dengan modal awal sebesar Rp 200 ribu. Saat ini, produksinya bantu oleh 20 tenaga kerja dengan total hasil produksi mencapai empat ton perbulannya.
Dengan memakai merk Ali Baba Fishery, produksi bandeng Syarifa, sudah merambah pasar swalayan/supermarket, restoran besar serta perhotelan dengan nilai jual di kisaran Rp 15 ribu hingga Rp 40 ribu perkilonya.
Saat ini, usaha Syarifa sudah bisa mengantongi keuntungan bersih di kisaran Rp 3 hingga Rp 5 juta dalam sebulan. (sumber: ajpnews)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar