Rabu, 29 Januari 2014

MARI HIJAU

'Hijau itu Terbuka dan Merakyat'


Caleg DPR RI, Hj Fatmawati Rusdi, punya gaya tersendiri untuk menarik simpati, terutama pemilih perempuan. Kini, istri Bupati Sidrap, H Rusdi Masse itu, terlihat lebih sering tampil

dengan trend warna hijau.

Maju sebagai calon anggota DPR RI dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Hj Fatmawati memiliki identitas baru selama beberapa pekan terakhir. Kini, ia kian akrab dengan warna hijau. Warna khas partai yang dipimpin Menteri Agama, Suryadharma Ali itu.
Tampil dengan busana muslimah, perempuan berhijab itu konsisten dengan hijab hijau. Bahkan, di beberapa tempat, ia mempopulerkan diri sebagai 'si kerudung hijau'.
Tak hanya hijab, perempuan kelahiran 9 Mei 1980 itu, juga memiliki aksesoris bernuansa hijau. Tas yang dijinjingnya juga tak pernah lepas dari aksen hijau. Demikian pula gelang dan jam tangan yang melingkar di tangannya.
Menurut Hj Fatmawati, aksen hijau bukan hanya lantaran ia maju di 'partai hijau', namun karena merasa lebih mudah dikenali dan mengenalkan dengan aksen bernuansa hijau yang dikenakannya.
Selama 2 pekan berkunjung ke Kabupaten Pinrang, Hj Fatmawati terlihat tak pernah lepas dari kerudung motif hijau, baju hijau, tas hingga aksesoris hijau.
Selain karena menjadi caleg PPP yang berwarna dasar hijau, ternyata, Ketua Tim Penggerak PKK Sidrap itu, memang senang dengan warna hijau.
Menurutnya, hijau itu adalah warna yang identik dengan alam dan memberi suasana tenang dan santai.
"Berdasarkan ilmu psikologi yang saya tahu, warna hijau sangat membantu seseorang menjadi lebih mampu dalam menyeimbangkan emosi dan memudahkan keterbukaan dalam berkomunikasi," ujarnya.
Selain itu, kata dia, warna hijau juga memiliki nilai tersendiri karena dapat memberi kesan segar dan membumi.
Bukan hanya Hj Fatmawati, sejumlah tim dan relawan perempuan yang ikut di setiap kunjungan tatap muka, juga kompak mengenakan jilbab dan kerudung hijau.
Padahal, kata Hj Fatmawati, tidak ada instruksi khusus darinya untuk mengenakan jilbab dan kerudung hijau. "Saya kira, itu murni dari kreatifitas tim. Bukan hanya tim yang kompak mengenakan itu (jilbab hijau), tapi kita lihat'mi, masyarakat juga sudah mulai mengenakan jilbab hijau," ujarnya tersenyum.
Yang jelas, awalnya, kata dia, ia mengenakan jilbab warna hijau, memang karena ingin memberi kesan, bahwa dirinya adalah caleg perempuan dari PPP.
Lantas, bagaimana dengan program jika maju sebagai DPR RI. Menurut Direktris PT Bayumas Jaya Mandiri itu, selain program seperti pemberdayaan perempuan, peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat, infrastruktur, juga terkait dengan kebijakan-kebijakan yang pro lingkungan. (sumber: ajpnews)

Selasa, 28 Januari 2014

JANGAN GOLPUT

Kampanyekan Anti Golput

Banyaknya anggota DPR di tingkat daerah maupun pusat dan sejumlah kepala daerah dari berbagai partai politik tersandung kasus korupsi, dapat menurunkan tingkat kepercayaan publik terhadap partai, dan bisa berpengaruh terhadap partisipasi publik dalam Pemilu 2014.
"Kita harus kampanye mengajak masyarakat agar jangan sampai golput (golongan putih alias tidak menggunakan hak pilihnya, red.)," imbau Caleg DPR RI, dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Hj Fatmawati Rusdi, saat berkunjung ke Pinrang, Sabtu-Minggu, kemarin.
Menurutnya, kampanye tersebut harus dilakukan agar masyarakat yang telah mempunyai hak pilih, menggunakan hak pilihnya untuk memilih wakilnya di parlemen, perwakilan daerah.
Namun di sisi lain, imbuh Fatmawati, partai politik yang menjadi penyedia para calon wakil rakyat itu pun harus melakukan pembenahan, yakni hanya mengusung caleg yang mempunyai komitmen dan integritas untuk membawa daerah ke arah yang lebih baik dalam berbagai bidang atau sektor.
"Karena itu, di pemilu 9 April mendatang, kita harus memilih caleg yang berkualitas, yang rekam jejaknya benar. Ini penting sekali," tandas caleg bernomor urut 1 itu.
Kunjungan tatap muka dengan masyarakat di sejumlah tempat, dianggapnya sebagai upaya untuk mengedukasi agar masyarakat bisa menetapkan pilihannya kepada wakil yang berkualitas dan berintegritas serta jauh dari korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Tak hanya itu, wanita yang akrab disapa Titi itu, juga menggandeng tokoh-tokoh agama, dan pemuda untuk mengampanyekan agar seluruh masyarakat menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2014.
"Mari bersama-sama menyerukan untuk tidak golput. Jangan menyia-nyiakan suara kita," kata Ketua Forum Kajian Al Quran Kabupaten Sidrap itu.
Memang, lanjut dia, tidak semua calon anggota legislatif (caleg) dan partai politik (parpol) peserta pemilu baik. Tetapi, katanya, masyarakat harus tetap memilih.
Hj Fatmawati bahkan, berencana membentuk relawan-relawan yang membantu mengawasi pelaksanaan pemilu.
Dalam kunjungannya di beberapa lokasi di Pinrang, Direktris PT Bayumas Jaya Mandiri itu, selalu memberi pesan moral agar masyarakat menggunakan hak pilihnya dengan baik.
Ia juga mengajak masyarakat untuk memilih wakil rakyat yang selama ini, memang peduli dengan masyarakat.
Ia mencontohkan, pada pemilu 2009 lalu, masyarakat mungkin memberikan hak suaranya kepada salah seorang caleg. Sehingga, di 5 tahun terakhir, kinerja para wakil rakyat di DPR bisa dinilai.
"Ada masyarakat di beberapa tempat yang saya kunjungi mengaku tak pernah lagi melihat para wakil mereka di parlemen sejak Pemilu lalu. Ini bisa menjadi pelajaran bagi kita, bagaimana menentukan suara untuk orang yang benar-benar peduli dengan aspirasi masyarakat," serunya.
Selama melakukan roadshow di beberapa Kabupaten, Istri Bupati Sidrap, H Rusdi Masse itu, mengaku sudah memiliki catatan khusus mengenai kondisi masyarakat dan daerah.
"Alhamdulillah, dari hasil tatap muka dan mendengar aspirasi masyarakat di beberapa daerah, Saya sudah punya catatan untuk itu. Bahkan, sejak 5 tahun terakhir mendampingi H Rusdi Masse di Sidrap, saya sudah banyak belajar mengenal kondisi masyarakat," tandasnya.

Dukungan Komunitas Pattinjo
Saat menemui warga Pajalele, yang sebagian besar warga keturunan Suku Pattinjo, Kabupaten Pinrang, Hj Fatmawati mendapat respon positif.
Ketua Dewan Pengurus Daerah Kerukunan Keluarga Besar Pattinjo (DPD-Kesarpati) Kabupaten Pinrang, H Sultani Sampewali, bahkan menyebut, Hj Fatmawati adalah aset bagi Suku Pattinjo.
"Beliau adalah putri daerah yang siap mengabdi di DPR pusat. Kita patut merespon dan mendukung keinginan beliau," kata Sultani.
Suku Pattinjo merupakan komunitas penduduk yang mendiami daerah pegunungan bagian utara wilayah Kabupaten Pinrang. Wilayah ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Enrekang, Tator dan Sulbar.
Komunitas Pattinjo mayoritas berkembang di empat kecamatan di Kabupaten Pinrang, yaitu Kecamatan Lembang, Duampanua, Batulappa, dan Patampanua.
Di hadapan ratusan warga Pattinjo, Caleg DPR RI, Hj Fatmawati berjanji akan kembali ke daerah itu, jika memang mendapat amanah untuk duduk sebagai perwakilan rakyat di Senayan. (sumber: ajpnews)

Senin, 27 Januari 2014

KELOMPOK WANITA MANDIRI

- KUNJUNGI USAHA BANDENG TANPA TULANG

Titi: Daerah Kita Butuh Wanita Inspiratif 

Jiwa entreprenur (usaha) Hj Fatmawati Rusdi tak bisa lepas, meski harus sibuk bersosialisasi di daerah pemilihannya sebagai Caleg DPR RI.
Di sela-sela kunjungannya di Kecamatan Mattiro Bulu, Kabupaten Pinrang, Minggu (19/1) lalu, Hj Fatmawati tertarik untuk melihat secara dekat Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) Bulu Siapa'e, yang memproduksi ikan bandeng tanpa tulang.
Ketertarikan Ketua Forum Kajian Al Quran, Kabupaten Sidrap itu bukan hanya lantaran produksi ikan bandeng tanpa tulang yang terbilang sangat jarang ditemui di Sulsel, namun terlebih karena usaha ini dirintis sekorang perempuan bernama Syarifa dan sejumlah ibu-ibu di Bulu Siapa'e, Mattiro Bulu.
"Ini bukti, kaum perempuan mampu mengembangkan peluang usaha secara mandiri. Serta menciptakan lapangan pekerjaan baru," ujar Fatmawati, di UPPKS Bulu Siapa'e, Minggu kemarin.
Ia berharap, perempuan-perempuan mandiri ini, menjadi contoh bagi kaum perempuan lain, untuk menggerakkan sektor usaha mandiri di daerah.
Meski begitu, Fatmawati mengakui jika ada kesulitan dalam mencetak wirausaha dari kalangan wanita. Padahal, wirausaha itu mampu menekan angka pengangguran dan bisa meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan keluarga.
"Jumlah wirausaha wanita masih sedikit, terutama mereka yang berusia remaja, karena sebagian dari mereka tidak memiliki jiwa wirausaha. Mereka susah menjadi wirausaha kalau tidak memiliki hasrat untuk berwirausaha," imbuh Ketua BKMT Sidrap itu.
Ia menambahkan, apa yang dilakukan Syarifa bersama puluhan perempuan Mattiro Bulu, merupakan contoh bahwa perempuan bisa menjadi wirausaha mandiri jika memang memiliki keseriusan dan keuletan.
Caleg DPR RI yuang juga akrab disapa Ibu Titi itu, yakin, jika kelompok-kelompok perempuan bisa diberdayakan melalui usaha kreatif dan industri rumah tangga semacam usaha Syarifa, maka tidak menutup kemungkinan, peran pemerintah dalam mengatasi atau meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat bisa lebih mudah.
"Yang jelas, kemauan untuk berusaha dan sukses itu harus dimulai  dari diri sendiri. Setelah itu, ada peran pemerintah dalam bentuk permodalan, maupun regulasi. Ini akan mudah," ujar Caleg yang juga memiliki program pemberdayaan perempuan ini.
Usaha ikan bandeng tanpa tulang yang dilakoni Syarifa, memang mulai berkembang pesat. Apalagi, didukung semakin tingginya minat masyarakat dalam mengkonsumsinya.
Pemilik UPPKS Bulu Siapa'e, Syarifah mengatakan, selain memproduksi bandeng tanpa tulang, saat ini usahanya juga sudah mulai memproduksi bakso ikan.
"Hasil produksi kami sudah di jual ke Makassar dan beberapa daerah lainnya, produk kami juga sudah disuplai ke luar Provinsi seperti Gorontalo dan Sulawesi Barat (Mamuju dan sekitarnya)," terang Syarifa di sela-sela kunjungan Hj Fatmawati.
Usaha itu, dirintis sekitar 7 tahun lalu dengan modal awal sebesar Rp 200 ribu. Saat ini, produksinya bantu oleh 20 tenaga kerja dengan total hasil produksi mencapai empat ton perbulannya.
Dengan memakai merk Ali Baba Fishery, produksi bandeng Syarifa, sudah merambah pasar swalayan/supermarket, restoran besar serta perhotelan dengan nilai jual di kisaran Rp 15 ribu hingga Rp 40 ribu perkilonya.
Saat ini, usaha Syarifa sudah bisa mengantongi keuntungan bersih di kisaran Rp 3 hingga Rp 5 juta dalam sebulan. (sumber: ajpnews)

Kamis, 16 Januari 2014

KATA MEREKA

'Dari Dulu Sangat Peduli Sesama'

Rosdiana
Dukungan warga ke calon DPR RI, Hj Fatmawati Rusdi Terus mengalir dari sejumlah daerah pemilihannya, termasuk dari Kabupaten Pinrang.
Di Pinrang cukup banyak warga yang mengagumi sosok Hj Fatmawati Rusdi. Selain mengagumi mereka juga mengaku siap memberi dukungannya kepada istri Bupati Sidrap tersebut.
"Saya sangat mengagumi beliau, pilihan saya tentu kepada beliau" tegas salah seorang warga Kelurahan Penrang, Rosdiana.
Menurutnya,  Hj Fatmawati memang pantas menjadi anggota DPR RI. Sebab sepak terjangnya selama ini cukup dikenal memiliki kepedulian terhadap masyarakat.
"Dari dulu dia memang sangat peduli kepada sesama, makanya tepat kalau dia diberikan kesempatan menjadi wakil kita di Senayan," katanya.
Selain itu, lanjut Rosdiana, saat ini juga sudah saatnya memberikan kepercayaan kepada seorang perempuan untuk menjadi wakil rakyat di pusat. Hal itu kata dia, karena tingkat kepedualian, belas kasih dan perhatian seorang perempuan bisa melebihi kaum laki-laki.
"Jika selama ini kita selalu memberikan kepercayaan kepada kaum laki-laki, maka saatnya kita coba peran perempuan yang tentu saja juga akan memberikan perhatian besar bagi kebutuhan kaum perempuan,"jelasnya.
Selain Rosdiana dukungan sama juga datang dari seorang warga Pinrang lainnya, Syahrir. Warga Kecamatan Watang Sawitto ini mengaku mendukung penuh istri Bupati Sidrap itu.
"Orang seperti Hj Fatmawati itu memang layak didukung, karena selama ini jugs sebelum ia ingin menjadi anggota DPR RI, ia sudah peduli kepada masyarakat bawah,"katanya. (rul/cha)